RakyatMaluku.com – KEBAKARAN hebat di kawasan pertokoan Batumerah, Kecamatan Sirimau, yang menganguskan empat rumah toko (Ruko), terus diselidiki aparat kepolisian. Penyelidikan telah dilakukan sejak persoalan terjadi, mulai dari olah tempat kejadian perkara hingga pemeriksaan saksi-saksi.
Khusus olah TKP, Tim Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Makassar, sudah mengambil bahan dari Ruko terbakar. Bahan-bahan tersebut yang sementara diteliti di Labfor.
“Kan ada beberapa bahan yang diambil Tim Labfor itu. Nanti akan dilihat di sana. Untuk memastikan penyebab kebakaran. Sementara kita tunggu hasilnya,” kata Kasat Reskrim AKP R.E Adikusuma kepada Rakyat Maluku, di ruang kerjanya, Senin,23 Juli.
Pasalnya, tersebar isu bahwa Ruko diduga dibakar. Olehnya itu, ia berharap para pemilik Ruko tidak terjebak dengan berita-berita bohong. Lanjut dia, pihaknya tetap bekerja meungkapkan persoalan tersebut.
“Jangan percaya isu-isu itu. Saya sudah hubungi tim nanti dalam waktu dekat mereka akan kirim hasilnya. Disitu baru kita tahu penyebab kebakaran tersebut,” tandasnya.
Untuk diketahui, EMPAT unit rumah toko (Ruko) di Batu Merah, tepatnya di areal Blok M, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Senin, 16 Juli, sekira pukul 16.30 WIT, terbakar.
Dari empat ruko ini, tiga ruko ludes dilahap si jago merah, sementara satu ruko lainnya hanya sebagain saja yang terbakar. Kebakaran diduga akibat hubungan arus pendek yang berasal dari salah satu toko. Menurut keterangan salah seorang saksi Munawir (29) Pemilik Toko Faizah (Blok M No 10, saat kejadian dirinya sedang makan di lantai tiga tokonya.
Dia kemudian didatangi oleh penjaga tokonya dan menyampaikan bahwa ada kebakaran di Toko Dua Putri Blok M No 8, yang berseblahan dengan tokonya. Sehingga dia langsung turun ke lantai dasar dengan maksud hendak melihat ke toko sebelah. Saat tiba di lantai dasar, Munawir melihat ternyata di Toko Hadi Utama Blok M No 9 sudah full dengan asap tebal, sehingga dia balik ke lantai 3 tolonga dan mengambil surat-surat lenting dan langsung keluar dari toko bersama dengan keluarganya.
Menurut keterangan saksi lainnya Imran (42) pada saat sementara berjualan di tokonya, tiba-tiba dia melihat kumpulan asap tebal dari atas Ruko (Grosir Pakaian) milik Bapak.H.Tati, sehingga Saksi langsung meneriaki warga sekitar untuk melihat kumpulan asap tersebut dan setelah dilakukan pengecekan oleh warga setempat ternyata kumpulan asap tersebut timbul karena terjadi kebakaran yang dengan cepat membesar, sehingga warga setempat berbondong-bondong memadamkan api dengan alat seadanya sambil menghubungi Pemadam Kebakaran Kota Ambon.
Sedangkan keterangan dari saksi yang juga menjadi korban Hardiyanti bahwa pada saat kejadian dirinya sedang memasak di lantai 3, secara tiba-tiba melihat kumpulan asap yang naik ke lantai 3 tempat dia memasak.
Dan karena melihat asap tebal dia tidak dapat bernafas dengan baik serta merasakan panas yang menyengat karena api yang mulai membesar. Korban secara terus menerus meminta tolong sehingga masyarakat yang mengetahui keberadaannya menghimbau agar dia meloncat ke bawah melalui jendela bagian belakang yang pada saat itu juga warga sudah bersedia menolong dengan beralas kasur sehingga korban langsung meloncat dan langsung dilarikan ke RS.Bayangkara untuk mendapat perawatan medis.
Pantauan koran ini proses pemadaman sempat mengalami kendala di tempat kejadian perkara (TKP), karena banyaknya warga disekitar lokasi kejadian sehinggga sulit akses jalur jalan yang masuk ke wilayah itu membuat api semakin membesar. Beruntung sekira pukul 17.25 WIT, datang mobil Water Canon milik Polda Maluku, dan mulai memadamkan api tersebut dan baru bisa dipadamkan sekira pukul 19.30 WIT. (AAN)



