RakyatMaluku.com – BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi sejumlah wartawan di Kota Ambon. Kegiatan yang berlangsung di The Natsepa Hotel, Suli, ini rencananya akan berlangsung selama tiga hari 18 – 20 Juli 2018.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BNPB RI, Dr Sutopo Pujo Nugroho mengatakan, peranan media sangat penting dalam menyampaikan informasi secara valid kepada masyarakat. Pasalnya, masyarakat harus benar-benar menerima informasi dari sumber yang kredibel terkait dengan kondisi bencana, terutama menyangkut sikap kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana dan pasca bencana.
“Media memiliki peranan penting dalam penyajian informasi yang valid dan dipercayakan masyarakat dapat memberi pengetahuan untuk kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana dan pasca bencana,” kata Sutopo.
Kota Ambon, lanjutnya, merupakan daerah yang dipilih sebagai tempat kegiatan lantaran, Maluku merupakan satu daerah yang masuk dalam wilayah rawan bencana. Maluku kata Sutopo, jadi prioritas BNPB untuk antisipasi bencana.
“Jika melihat historinya, maka Maluku adalah daerah rawan bencana. Sehingga pilihan Ambon sebagai tempat kegiatan karena menjadi prioritas BNPB untuk antisipasi bencana,” tuturnya.
Sebagai daerah rawan bencana, anggaran penanggulangan bencana dari APBD di Maluku hanya menyediakan Rp. 2 M untuk penanggulangan bencana dan ini sangat kecil dalam skala nasional.
“Dengan anggaran tersebut, maka sulit untuk mencapai ekspektasi tinggi penanggulangan dan penanganan bencana secara maksimal”.
Ideal anggaran untuk kesiapsiagaan bencana harus 1 persen dari APBN atau APBD. Karenanya politik anggaran menjadi sangat penting juga dikolaborasi dengan pemerintah dan DPRD,” tutupnya.
Bukan saja itu, problem lainnya adalah kebijakan politik anggaran.
Meski anggaran penanggulangan bencana di Maluku kecil, namun Sutopo mengaku jika, Indonesia harus belajar dari suksesnya penanganan bencana jebolnya bendungan atau Dam Wae Ela, Negeri Lima, Kabupaten Maluku Tengah tahun 2013 lalu.
Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Maluku, Farida Salampessy mengatakan, Bimtek baru pertama kali digelar bagi 56 wartawan media massa cetak, elektronik dan online di Maluku.
“Saya berharap ada partisipasi aktif dari para jurnalis dalam setiap materi yang dipaparkan, agar menjadi bekal dalam melakukan peliputan bencana. (ASI)



